4 Pembakar Rumah Hakim Medan Ditangkap Eks Sopir Dalang

Medan, TabelMedia.com – 21 November 2025 Polrestabes Medan telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus kebakaran rumah Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Khamozaro Waruwu, yang terjadi pada 4 November 2025. Dari hasil penyelidikan, salah satu dalang di balik peristiwa itu adalah mantan sopir pribadi sang hakim. Rumah Hakim Khamozaro berada di Komplek Taman Harapan Indah, Medan Selayang, terbakar pada Selasa pagi, sekitar pukul 10.41 WIB. Api padamkan sekitar pukul 11.18 WIB, namun kerusakan cukup parah, terutama di kamar utama. Menurut penyidik, kebakaran itu lakukan secara sengaja, bukan kecelakaan.

Motif dan Dalang

  • Kapolrestabes Medan, Kombes Jean Calvijn, menjelaskan bahwa mantan sopir hakim menjadi salah satu tersangka karena dugaan unsur “sakit hati”.
  • Tersangka duga merencanakan pembakaran setelah berhenti bekerja, dan tidak hanya membakar rumah tetapi juga mencuri perhiasan milik hakim dan keluarganya.
  • Perhiasan yang curi jual secara bertahap ke toko emas, dan sebagian hasil penjualan gunakan untuk “tutup mulut” tersangka lain.

Alasan “Tutup Jejak”

  • Setelah mencuri, tersangka diduga menyiram bahan bakar pada beberapa titik di kamar dan menyalakan api agar kebakaran meluas, sehingga jejak kejahatan sulit dilacak.
  • Strategi ini menimbulkan kesan bahwa kebakaran hanyalah kecelakaan rumah tangga, padahal menurut polisi sudah tertata rapi sebagai tindakan pidana.

Barang Bukti dan Penangkapan

  • Polisi menyita motor milik salah satu tersangka, perhiasan (cincin). Dan uang tunai sekitar Rp 200 juta yang duga hasil penjualan barang curian.
  • Penangkapan lakukan pada 14 November, dengan bukti-bukti sudah “lengkap dan sempurna”, menurut Calvijn.
  • Selain mantan sopir, satu tersangka lain adalah pemilik toko emas yang duga membeli perhiasan hasil curian.

Penyelidikan Mendalam

  • Polisi telah memeriksa 49 saksi, termasuk warga kompleks, sekuriti, dan petugas pemadam kebakaran.
  • Rekaman CCTV menjadi kunci penting: polisi menyebut ada “hal menarik” di rekaman tanggal 14 November yang masih didalami.
  • Selain itu, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) digabungkan dengan analisis forensik dan keterangan saksi untuk membangun konstruksi kasus secara ilmiah.

Kontroversi dan Reaksi Publik

  • Publik dan sejumlah pihak menyoroti bahwa kejadian ini bisa saja merupakan bentuk teror terhadap penegak hukum. Apalagi, Hakim Khamozaro tengah menangani kasus korupsi besar yang melibatkan mantan Kadis PUPR Sumatera Utara, Topan Ginting.
  • Anggota DPR dari Komisi III mendesak polisi untuk mengungkap siapa “aktor intelektual” di balik pembakaran itu, agar kasus ini tidak berhenti hanya pada motif pencurian.
  • Di sisi lain, sang hakim sendiri mengaku belum mendapatkan informasi resmi tentang penangkapan para pelaku.
  • Ia juga berharap penyelidikan tidak hanya terfokus pada pencurian, tetapi juga kemungkinan adanya dalang lainnya yang lebih tinggi.

Makna Kasus Ini

  • Simbolisme terhadap Penegakan Hukum: Kebakaran rumah seorang hakim yang menangani perkara korupsi besar menimbulkan kekhawatiran bahwa munculnya serangan fisik adalah bentuk intimidasi terhadap sistem peradilan.
  • Pentingnya Keamanan bagi Penegak Hukum: Kasus ini menegaskan bahwa hakim yang menangani kasus krusial butuh perlindungan tidak hanya secara prosedural, tetapi juga secara fisik.
  • Tantangan Investigasi: Penegak hukum menghadapi beban bukti yang kompleks: selain olah TKP dan forensik, mereka harus menyambungkan rekaman CCTV, saksi, jejak keuangan, dan kemungkinan keterlibatan lebih dalam.
  • Pesan untuk Masyarakat: Bahwa tindakan kriminal terhadap aparat pengadilan tidak bisa dianggap remeh dan harus diusut tuntas agar tidak menciptakan preseden buruk bagi penegakan hukum.

By admin