Menstruasi adalah bagian alami dari kehidupan perempuan yang biasanya berlangsung setiap bulan. Namun, bagi sebagian perempuan, siklus menstruasi tidak selalu berjalan mulus. Beberapa kondisi yang dianggap normal sebenarnya bisa jadi tanda adanya kelainan. Jika Anda mengalami masalah dengan menstruasi, penting untuk mengetahui kapan Anda harus berkonsultasi dengan dokter ginekologi.

1. Menstruasi Tidak Teratur

Menurut tjod2023.org, siklus menstruasi yang sehat berkisar antara 21 hingga 35 hari, dengan durasi menstruasi sekitar 2 hingga 7 hari. Namun, jika menstruasi Anda datang terlalu sering, terlalu jarang, atau tidak datang sama sekali selama beberapa bulan tanpa kehamilan atau penyebab lain yang jelas, ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Penyebab umum menstruasi tidak teratur antara lain sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan hormon, hingga masalah tiroid.

Mengabaikan masalah ini dapat berdampak pada kesuburan di masa depan. Konsultasi dengan dokter ginekologi dapat membantu menemukan penyebab pasti dan solusi yang tepat.

2. Perdarahan Berlebihan

Perdarahan yang sangat berat selama menstruasi atau yang berlangsung lebih lama dari biasanya dikenal sebagai menorrhagia. Kondisi ini dapat memengaruhi kualitas hidup, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan bahkan menyebabkan anemia akibat kehilangan darah yang berlebihan. Jika Anda perlu mengganti pembalut atau tampon lebih dari sekali setiap dua jam atau menstruasi Anda berlangsung lebih dari seminggu, ini adalah tanda untuk segera mencari bantuan medis.

Menorrhagia bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti fibroid rahim, polip, atau gangguan pembekuan darah. Mengunjungi dokter ginekologi akan membantu menemukan diagnosis dan pengobatan yang sesuai untuk mengelola kondisi ini.

3. Nyeri Menstruasi yang Parah

Nyeri menstruasi atau dismenore adalah kondisi umum yang dialami banyak perempuan. Namun, jika nyeri tersebut sangat parah hingga Anda sulit beraktivitas atau harus beristirahat sepanjang hari, ini mungkin menandakan kondisi yang lebih serius. Endometriosis, misalnya, adalah salah satu penyebab utama nyeri menstruasi yang berlebihan. Pada endometriosis, jaringan mirip dengan lapisan dalam rahim tumbuh di luar rahim, menyebabkan rasa sakit yang hebat.

Selain endometriosis, adenomiosis dan fibroid rahim juga bisa menjadi penyebab nyeri menstruasi parah. Oleh karena itu, jika Anda merasa nyeri menstruasi tidak normal, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ginekologi guna mendapatkan penanganan yang tepat.

4. Tidak Datang Bulan

Amenore adalah kondisi di mana seorang perempuan tidak mengalami menstruasi dalam waktu lebih dari tiga siklus berturut-turut atau tidak pernah mengalami menstruasi sama sekali setelah usia 16 tahun. Penyebab amenore bisa beragam, mulai dari masalah hormonal seperti PCOS hingga masalah lebih serius seperti tumor hipofisis. Gangguan ini perlu didiagnosis secara tepat oleh dokter ginekologi agar bisa segera ditangani.

Selain itu, beberapa penyebab amenore mungkin terkait dengan gaya hidup, seperti penurunan berat badan ekstrem atau olahraga berlebihan. Namun, penting untuk memastikan diagnosis melalui pemeriksaan medis, karena masalah ini dapat memengaruhi kesuburan.

5. Gejala PMS yang Ekstrem

Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah kumpulan gejala fisik dan emosional yang dialami oleh perempuan beberapa hari sebelum menstruasi. Gejalanya bisa berupa perubahan suasana hati, nyeri payudara, perut kembung, hingga kelelahan. Namun, jika gejala-gejala ini sangat ekstrem hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, ini bisa menjadi tanda premenstrual dysphoric disorder (PMDD), yang lebih parah daripada PMS biasa.

PMDD dapat memengaruhi kesehatan mental dan fisik, dan sering kali memerlukan intervensi medis. Dokter ginekologi dapat memberikan panduan pengobatan yang tepat, termasuk penggunaan obat atau perubahan gaya hidup yang dapat membantu mengurangi gejala PMDD.

6. Perdarahan di Luar Siklus

Perdarahan di luar siklus menstruasi normal, dikenal sebagai perdarahan intermenstrual, juga bisa menjadi tanda peringatan. Jika Anda mengalami bercak darah atau perdarahan berat di antara siklus menstruasi, ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan hormonal, penggunaan kontrasepsi, atau adanya infeksi. Dalam beberapa kasus, perdarahan ini bisa menjadi tanda masalah lebih serius seperti kanker serviks atau endometrium.

Konsultasi dengan dokter ginekologi sangat dianjurkan jika Anda mengalami perdarahan intermenstrual secara konsisten. Dokter dapat melakukan tes dan pemeriksaan untuk memastikan penyebab perdarahan dan memberikan penanganan yang sesuai.

7. Menopause Dini atau Perimenopause

Menopause umumnya terjadi pada usia 45 hingga 55 tahun, namun beberapa perempuan dapat mengalaminya lebih awal, yang disebut menopause dini. Jika Anda berusia di bawah 40 tahun dan mengalami gejala seperti menstruasi yang berhenti, hot flashes, dan perubahan suasana hati, ini bisa menjadi tanda menopause dini atau perimenopause. Konsultasi dengan dokter ginekologi akan membantu dalam memahami gejala-gejala tersebut dan menemukan cara untuk mengelola perubahan hormonal yang terjadi.

Penanganan dini terhadap menopause dini sangat penting karena dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang, termasuk peningkatan risiko osteoporosis dan penyakit jantung.

Kelainan menstruasi bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter ginekologi. Dokter dapat membantu menemukan penyebab kelainan menstruasi dan memberikan pengobatan yang tepat. Dengan diagnosis dan penanganan yang tepat waktu, Anda dapat mengelola kondisi ini dengan lebih baik dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

By Diana