Jakarta, TabelMedia.com – Banjir besar yang melanda Kabupaten Serang, Banten, mengakibatkan 21 desa terendam air, dengan ribuan warga terdampak. Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan sungai-sungai meluap, sehingga air membanjiri pemukiman, lahan pertanian, dan infrastruktur penting. Warga yang terjebak banjir terpaksa mengungsi, sementara upaya pemulihan tengah lakukan oleh pemerintah daerah untuk mengurangi dampak lebih lanjut.
Dampak Banjir di 21 Desa
Banjir yang melanda 21 desa di Serang ini menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah. Desa-desa yang terdampak tersebar di beberapa kecamatan, dengan banyak rumah dan jalan yang terendam air hingga ketinggian lebih dari satu meter. Kejadian ini terjadi setelah intensitas hujan yang sangat tinggi dalam beberapa hari berturut-turut, mengakibatkan aliran sungai yang tidak mampu menampung volume air.
Ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman. Beberapa wilayah terisolasi karena akses jalan yang terendam banjir, sementara infrastruktur seperti jembatan dan saluran drainase rusak. Selain mengganggu kehidupan sehari-hari, banjir ini juga berdampak pada sektor pertanian dan perekonomian lokal. Banyak petani yang kehilangan hasil taninya akibat banjir, sementara pasar dan toko yang terdampak tidak dapat beroperasi seperti biasa.
Kehidupan sosial masyarakat pun terganggu. Sekolah-sekolah terpaksa liburkan, dan beberapa kegiatan perekonomian di daerah tersebut berhenti total. Beberapa fasilitas umum juga terendam, mempersulit upaya pemulihan dan memberikan dampak emosional yang besar bagi warga yang kehilangan rumah dan harta benda mereka.
Upaya Pemulihan dan Bantuan untuk Korban
Pemerintah Kabupaten Serang segera bergerak cepat untuk menanggulangi dampak bencana ini. Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, menyatakan bahwa langkah-langkah darurat tengah lakukan, termasuk pengiriman bantuan ke daerah-daerah yang paling terdampak. Bantuan berupa makanan, pakaian, obat-obatan, dan perlengkapan darurat telah mulai didistribusikan kepada para pengungsi. Selain itu, tim SAR juga terjunkan untuk membantu proses evakuasi warga yang terjebak banjir. Pemerintah setempat juga berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kelancaran distribusi bantuan serta pemulihan infrastruktur yang rusak. Di samping bantuan fisik, pemerintah daerah juga memberikan dukungan psikologis kepada para korban yang terdampak bencana ini.
Tatu Chasanah menegaskan pentingnya normalisasi sungai yang meluap sebagai langkah jangka panjang untuk mencegah banjir serupa di masa depan. Pemerintah daerah juga berencana memperbaiki sistem drainase dan melakukan mitigasi bencana di daerah-daerah rawan banjir, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Masyarakat pun diimbau untuk bekerjasama dalam menjaga kebersihan sungai dan saluran drainase agar aliran air tidak terhambat, yang dapat memperburuk dampak banjir. Sementara itu, upaya pemulihan terus berlanjut dengan harapan bahwa kondisi di Kabupaten Serang dapat segera kembali pulih. Dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak, diharapkan Kabupaten Serang dapat bangkit dari bencana ini dan memulihkan kembali kehidupan sosial serta perekonomian yang terdampak.