Suasana Mencekam Simulasi Serbuan Tentara Jerman di Berlin

Jerman, TabelMedia.com – Tengah malam di stasiun U-Bahn Jungfernheide, Berlin, terlihat adegan yang tampak seperti adegan film perang tetapi ini nyata, meski hanya simulasi. Tentara Jerman (Bundeswehr) sedang menggelar latihan skenario krisis paling ekstrem: penyerbuan kereta metro yang diserang “pasukan musuh”, pertarungan sengit, hingga evakuasi korban. Suasana tegang, penuh asap, teriakan, dan suara tembakan semua dirancang sedemikian rupa agar terasa realistis.

Latihan Skala Besar dan Realistis

Latihan ini merupakan bagian dari operasi bernama “Bollwerk Bärlin III”, yang gelar selama beberapa hari (17–21 November 2025) dengan melibatkan sekitar 300 personel militer. Unit yang terlibat adalah Wachbataillon, batalion penjaga Bundeswehr yang biasanya kenal lewat tugas protokoler. Namun, dalam skenario ini, mereka memerankan peran militer tempur sebuah pengingat bahwa dalam situasi krisis, mereka memiliki fungsi lain selain sekadar upacara.

Skenario Dramatis dan Penuh Ketegangan

Dalam simulasi, sebuah kereta metro bajak oleh “pasukan separatis fiksi” yang tiba-tiba menghentikan perjalanan di dalam terowongan dekat stasiun Jungfernheide. Saat itu, kabut tebal menyelimuti platform, suara tembakan pecah di udara, dan teriakan “tertembak” bergema. Beberapa tentara bergegas ke kereta, berusaha menetralkan situasi sambil melindungi diri dari “penyerang” yang tak kenal. Sementara itu, tim evakuasi militer juga beraksi: prajurit mengevakuasi “tentara yang terluka” dan aktor korban sipil sebagian angkut dengan troli darurat dari rel kereta, yang menambah kesan dramatis dan mendesak.

Peran Strategis dan Teknis

Latihan “Bollwerk Bärlin III” rancang untuk meningkatkan kesiapsiagaan pasukan dalam menghadapi ancaman di ruang perkotaan. Terutama infrastruktur kritis seperti jaringan metro Berlin. Komandan pasukan, Oberstleutnant Maik Teichgräber, menyatakan bahwa meskipun itu hanya latihan, skenarionya tidak main-main:

“Kami berlatih untuk kondisi paling buruk agar saat terjadi sesuatu yang nyata, kami tahu harus bertindak cepat dan terorganisir.”

Selain pertempuran jarak dekat, latihan ini juga mencakup taktik untuk menghadapi sabotase, evakuasi personel, dan penyembunyian di lingkungan sempit seperti lorong kereta bawah tanah.

Tantangan Urban Warfare

Melatih pasukan di tengah kota tidaklah mudah. Berlin punya tata kota yang kompleks: jalan sempit, bangunan tinggi, dan sistem transportasi bawah tanah. Semua itu memberi tantangan tersendiri ketika simulasi krisis harus berjalan realistis. Di lokasi stasiun Jungfernheide, latihan berlangsung dalam kondisi minim cahaya. Dengan asap dan suara ledakan tiruan untuk menangkap stres dan kebingungan yang bisa terjadi dalam operasi nyata.

Kenapa Latihan Ini Penting

  1. Kesiapsiagaan Nasional
    Latihan semacam ini menunjukkan bahwa Bundeswehr serius mempersiapkan skenario pertahanan darurat terutama di ibu kota. Guard Battalion, meskipun identik dengan tugas seremonial, juga memiliki misi pertahanan bila situasi genting terjadi.
  2. Kerjasama Sipil-Militer
    Untuk membuat simulasi lebih realistis, militer bekerjasama dengan operator transportasi publik Berlin (BVG).
  3. Latihan Evakuasi Korban
    Tidak hanya menembak dan menyerang latihan ini juga menitikberatkan pada evakuasi korban dan penanganan medis, aspek krusial dalam krisis nyata.
  4. Deterrence
    Latihan publik seperti ini juga bisa menjadi sinyal kepada pihak luar: bahwa Jerman siap mempertahankan infrastruktur penting dan akan merespons dengan cepat jika ada ancaman.

Suasana Menegangkan Tapi Aman

Walaupun latihan ini tampak dramatis, tidak ada amunisi hidup yang gunakan semua “tembakan” adalah peluru pentas (blank). Stasiun metro tempat latihan juga hentikan dari layanan reguler agar latihannya tidak membahayakan penumpang sipil.

Latihan ini mencerminkan betapa dunia kini makin sulit prediksi, terutama di Eropa dengan latar belakang geopolitik yang berubah cepat. Jerman tidak hanya menyiapkan kekuatan militer, tetapi juga respons sipil-militer dalam situasi krisis perkotaan. Ini juga pengingat bahwa pertahanan modern bukan hanya soal tank dan senjata besar tetapi kemampuan beroperasi di lingkungan padat penduduk, melindungi warga sipil, dan mengamankan infrastruktur vital.

By admin