Bandar Lampung, TabelMedia.com 15 November 2025 — Pemerintah Provinsi Lampung secara resmi meluncurkan Kapal Motor Penumpang (KMP) Dalom 1. Kapal penyeberangan pertama milik daerah yang beroperasi di rute strategis Bakauheni (Lampung) – Merak (Banten). Peresmian gelar di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, pada Jumat (14/11). Dalam suasana khidmat dengan prosesi adat Hitar Lawok.
Poin-Poin Utama Peresmian
-
Simbolisme dan Prosesi Adat
Peresmian pimpin Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal. Yang menandai pengoperasian kapal dengan penandatanganan prasasti serta pemecahan kendi sebagai simbol keselamatan pelayaran. -
Kolaborasi Pengelolaan
KMP Dalom 1 akan kelola oleh PT Lampung Jasa Utama (LJU) — BUMD milik Pemprov Lampung — bekerja sama dengan PT Damai Lautan Nusantara. -
Spesifikasi Kapal
-
Kapal bangun di Tiongkok (provinsi Fuso). Konstruksi berjalan sejak Januari 2024 hingga April 2025.
-
Dimensi: panjang 114,75 meter, lebar 6,75 meter.
-
Kapasitas: mampu mengangkut 270 penumpang dan 200 kendaraan campuran.
-
-
Fasilitas Premium & Kearifan Lokal
KMP Dalom 1 menghadirkan fasilitas modern dan komfortabel. Termasuk family room, VIP lounge, co-working space, ruang untuk penyandang disabilitas. Ruang menyusui, mushola, hingga area bermain anak.Dari segi desain interior. Kapal ini mengusung nuansa kearifan lokal Lampung dengan motif tapis dan ukiran tradisional sebagai penghormatan terhadap budaya daerah.
-
Kecepatan dan Efisiensi
KMP Dalom 1 klaim sebagai salah satu kapal tercepat di rute Selat Sunda (Bakauheni–Merak). Dengan kecepatan mencapai 16 knot, lebih tinggi dari rata-rata kapal penyeberangan lain. -
Pendanaan dan Keuangan
Menariknya, pembangunan kapal ini lakukan tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Ke depan. Kapal harapkan bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). -
Konektivitas dan Dampak Ekonomi
Gubernur Mirza menekankan bahwa hadirnya KMP Dalom 1 memperkuat konektivitas antara Lampung (Sumatra) dan Banten (Jawa), yang sangat vital secara ekonomi.Ia juga berharap kapal ini bisa menjadi bagian dari modernisasi sistem logistik nasional dan integrasi moda transportasi (darat, laut, udara), sekaligus meningkatkan pelayanan publik secara inklusif.
-
Peran Kapal Milik Daerah
Dari total sekitar 65 kapal yang melayani rute penyeberangan Bakauheni–Merak. KMP Dalom 1 merupakan langkah strategis Pemprov Lampung untuk memiliki armada transportasi laut sendiri.Menurut Gubernur, meski baru satu kapal, ini sudah menjadi tonggak penting komitmen pemerintah daerah untuk menghadirkan layanan transportasi yang andal dan modern.
Tantangan & Harapan ke Depan
- Tarif Penumpang
Gubernur Mirza menyatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan ASDP (operator penyeberangan) untuk mengupayakan diskon tarif bagi penumpang, agar layanan kapal milik daerah ini semakin terjangkau. - Pendapatan Daerah
Karena kapal kelola secara mandiri dan harapkan menghasilkan PAD, pengoperasian Dalom 1 bisa menjadi sumber pembiayaan baru untuk pembangunan daerah Lampung. - Modernisasi Logistik dan Transportasi
Keberhasilan kapal ini harapkan menjadi pemantik untuk pengembangan sistem transportasi laut yang lebih modern, berbasis teknologi dan efisien, mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. - Pelestarian Budaya
Dengan motif interior yang kental budaya Lampung, kapal ini tak hanya sebagai moda transportasi, tetapi juga sebagai duta kebudayaan — mengenalkan seni dan identitas Lampung kepada pengguna dari berbagai daerah.
Peluncuran KMP Dalom 1 oleh Pemprov Lampung menandai pencapaian besar dalam transportasi laut regional. Kapal ini tidak hanya memperkuat konektivitas antar-pulau (Sumatra–Jawa), tetapi juga membawa nilai ekonomi, sosial, dan budaya. Pengoperasian Dalom 1 menjadi bukti keseriusan Lampung untuk juga punya armada penyeberangan sendiri, sekaligus memperkuat peran daerah dalam pembangunan transportasi nasional.
Dengan fasilitas premium, kecepatan tinggi, dan pendekatan keberlanjutan keuangan. Kapal ini punya potensi besar untuk meningkatkan kenyamanan penumpang, memperlancar logistik, dan berkontribusi pada pendapatan daerah.